Pemeriksaan pajak sering menjadi beban bagi banyak pelaku usaha, apalagi jika belum siap. Bukan hanya soal denda, tapi juga stres dan kerepotan saat harus mengumpulkan dokumen yang tercecer atau data keuangan yang tak sinkron. Padahal, jika dari awal sudah punya persiapan yang matang, proses tax audit sebenarnya bisa dilalui dengan tenang.
Nah, supaya tidak panik saat menerima surat pemeriksaan pajak, ada baiknya mulai sekarang cek lagi kelengkapan dan kepatuhan administrasi bisnis Anda. jangan bingung, kami akan bahas tax audit readiness checklist untuk memastikan benar-benar siap menghadapi pemeriksaan pajak. Yuk, simak!
Apa Itu Tax Audit Readiness Checklist?
Tax audit readiness checklist adalah daftar poin-poin penting yang perlu diperiksa dan disiapkan oleh perusahaan sebelum, selama, dan setelah proses audit pajak oleh otoritas pajak. Tujuan dari checklist ini adalah memastikan perusahaan sudah memiliki dokumen lengkap, catatan keuangan yang akurat, serta informasi yang siap digunakan untuk menjawab pertanyaan dari auditor
Apa Saja Dokumen yang Perlu Disiapkan?
Auditor pajak akan fokus pada semua dokumen yang berkaitan dengan transaksi keuangan, pendapatan, pengeluaran, dan kewajiban pajak perusahaan. Nah, berikut ini adalah beberapa kategori dokumen penting yang wajib Anda siapkan:
1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah dokumen utama yang akan diperiksa auditor untuk menilai kesehatan dan kinerja finansial perusahaan. Beberapa laporan yang wajib Anda siapkan:
- Laporan Laba Rugi
Menyajikan pendapatan dan beban perusahaan dalam satu periode, untuk menunjukkan apakah perusahaan menghasilkan keuntungan atau mengalami kerugian.
- Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Menunjukkan posisi aset, liabilitas (utang), dan ekuitas pada suatu tanggal tertentu, menggambarkan kondisi keuangan perusahaan saat itu.
- Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Menguraikan arus masuk dan keluar kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan.
- Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
Memberikan rincian dan penjelasan tambahan atas angka-angka dalam laporan, termasuk kebijakan akuntansi dan informasi penting lainnya.
2. SPT Tahunan dan Masa
Seluruh Surat Pemberitahuan (SPT) pajak yang pernah dilaporkan wajib tersedia lengkap, baik SPT Tahunan PPh Badan maupun SPT Masa seperti PPh Pasal 21/26, 23/26, 4 ayat (2), serta PPN. Pastikan dokumen ini dilengkapi dengan seluruh lampiran pendukungnya, seperti bukti potong, faktur pajak keluaran dan masukan, serta bukti setor pajak.
3. Bukti Transaksi
Siapkan dokumen-dokumen transaksi berikut untuk mendukung laporan keuangan dan perpajakan:
- Faktur pembelian dan penjualan
Pastikan nomor faktur tersusun rapi dan datanya lengkap sesuai ketentuan pajak.
- Kuitansi dan bukti pembayaran/penerimaan
Wajib tersedia untuk setiap transaksi tunai maupun melalui bank.
- Rekening bank perusahaan
Lengkapi dengan rekening koran atau mutasi semua rekening yang digunakan dalam operasional bisnis.
- Kontrak dan perjanjian
Sertakan dokumen kerja sama dengan pemasok, pelanggan, atau pihak ketiga yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya.
- Daftar aset tetap dan penyusutan
Berisi rincian aset milik perusahaan serta perhitungan penyusutannya.
4. Dokumen Ketenagakerjaan dan Gaji
Dokumen terkait penggajian dan pajak karyawan yang perlu Anda siapkan antara lain:
- Daftar gaji karyawan
Berisi rincian penghasilan bruto dan neto, potongan, serta tunjangan yang diberikan.
- Bukti potong PPh Pasal 21
Termasuk Formulir 1721 A1 untuk karyawan dan bukti potong lainnya.
- Kontrak kerja
Digunakan untuk memverifikasi status kepegawaian serta komponen penghasilan yang dibayarkan.
5. Dokumen Perpajakan Lainnya
Bergantung pada jenis industri dan transaksi bisnis Anda, mungkin ada dokumen spesifik lainnya yang diperlukan, seperti:
- Surat keterangan bebas pungut/potong
- Bukti Penerimaan Negara (BPN)
- Perizinan usaha, seperti SIUP, TDP, NIB, yang menunjukkan legalitas operasi perusahaan.
- Dokumen transfer pricing, jika Anda melakukan transaksi dengan pihak-pihak afiliasi, terutama dalam konteks lintas negara.
Jadi, menghadapi pemeriksaan pajak itu sebenarnya tidak perlu membuat panik, asal Anda sudah siap sejak awal. Dengan menyiapkan semua dokumen yang dibutuhkan secara rapi dan lengkap, proses audit bisa jadi jauh lebih lancar dan minim masalah. Ingat, tax audit bukan berarti Anda salah, tapi justru menjadi kesempatan untuk menunjukkan jika bisnis Anda sudah tertib dan patuh pajak.
Intinya, tax audit readiness checklist di atas bisa jadi senjata utama Anda untuk tetap tenang saat diperiksa pajak. Yuk, mulai dicek satu per satu dari sekarang! Dan ingat selalu, Anda bisa dapatkan pendampingan profesional untuk menyusun strategi menghadapi audit dari JT Consulting!
Jangan tunggu sampai pemeriksaan datang baru terburu-buru. Hubungi kami sekarang dan pastikan bisnis Anda selalu siap hadapi audit pajak dengan tenang dan percaya diri!

