Memahami pengertian tax shifting penting adanya bagi Anda para pengusaha khususnya yang berada di dunia keuangan. Bagi mereka yang terlibat dalam aktivitas bisnis atau memiliki pengetahuan tentang ekonomi, konsep ini menjadi elemen kunci.
Memang terdengar asing bukan istilah yang satu ini? Tapi Anda tak perlu khawatir karena kali ini kami sudah membuat rangkuman tentang serba-serbi tax shifting. Mulai dari definisi, ciri-ciri, hingga jenisnya semua lengkap ada di sini.
Pengertian Tax Shifting
Tax shifting bisa disebut sebagai pergeseran atau pengalihan pajak. Lebih jelasnya, tax shifting adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pengalihan atau mentransfer pajak dari satu pihak ke pihak lain.
Supaya mudah memahaminya, contoh penerapan tax shifting dalam kehidupan sehari-hari. misalnya beban pajak penjual yang pada dasarnya menjadi tanggung jawab perusahaan bisa dialihkan ke konsumen.
Alahasil, harga per produk di tempat tersebut menjadi dinaikkan dengan menggunakan kebijakan tertentu. Dari pemaparan ini, dapat disebutkan bahwa tax shifting berkaitan dengan pengalihan pajak supaya perusahaan tidak membayar terlalu banyak.
Ini Daftar Jenis Tax Shifting
Pada penerapannya, pajak bisa bergeser melalui transaksi jual beli yang dilakukan oleh wajib pajak. Agar tidak sampai salah menentukan besarannya, ketahui apa saja jenis dari text shifting.
1. Backward Shifting
Dalam situasi backward shifting, pihak yang semestinya membayar pajak berusaha untuk mengalihkan beban tersebut kepada pihak lain dalam rangka mempertahankan keuntungan mereka atau menghindari kerugian finansial yang disebabkan oleh pajak yang lebih tinggi.
Contoh yang umum adalah ketika perusahaan memindahkan beban pajak perusahaan (misalnya pajak penghasilan) kepada karyawan dengan mengurangi tunjangan atau kenaikan gaji yang seharusnya diterima karyawan. Dengan demikian, karyawan menjadi pihak yang akhirnya menanggung beban pajak yang semestinya ditanggung oleh perusahaan.
2. Forward Shifting
Prosesnya akan terjadi ketika seluruh beban pajak dialihkan kepada konsumen, bukan pemasok maupun produsen. Cara penerapannya yaitu dengan memasukkan pajak dalam harga yang dibebankan terhadap konsumen. Jenis ini berkaitan erat dengan PPN.
3. Kombinasi Forward Shifting dan Backward Shifting
Maksud dari kombinasi Forward Shifting dan Backward Shifting bisa dilakukan dengan cara menaikkan harga barang yang diproduksinya serta mengurangi faktor produksi. Alahasil, produsen tidak menanggung beban pajak tinggi.
Dari penjelasan terkait pengertian Tax Shifting, apakah ada bagian yang masih belum dimengerti? Jika iya, silakan konsultasi lebih lanjut ke JT Consulting. Mereka akan menjawab berbagai pertanyaan yang Anda ajukan dengan solutif dan profesional!
Kami juga menyediakan layanan perpajakan mulai dari litigasi pajak, kepatuhan pajak hingga dokumentasi. Dengan harga yang lebih terjangkau dari kompetitor, layanan yang diberikan tetap berkualitas tinggi karena ditangani oleh tenaga ahli.
Jadi, gimana sangat menguntungkan bukan? Yuk, jadikan JT Consulting sebagai konsultan pajak Anda!