Jangan Salah! Ini Perbedaan Kas dan Setara Kas dalam Akuntansi

perbedaan kas dan setara kas

Jika Anda sedang belajar akuntansi atau sedang mengelola laporan keuangan usaha, pasti pernah mendengar istilah kas dan setara kas. Sekilas, dua istilah ini terdengar mirip dan bahkan sering dianggap sama. Padahal, dalam praktik akuntansi, keduanya punya perbedaan yang cukup penting.

Mengetahui perbedaan kas dan setara kas itu sangat penting, terutama saat menyusun laporan keuangan seperti neraca atau laporan arus kas. Menapa? Itu karena salah pengertian bisa membuat analisis keuangan jadi kurang akurat dan bisa menyesatkan pengambilan keputusan.

Nah, supaya Anda tidak bingung lagi, yuk ketahui satu per satu apa itu kas, apa itu setara kas, dan apa saja perbedaannya dalam dunia akuntansi!

Apa Itu Kas?

Kas adalah uang tunai yang tersedia di perusahaan. Bentuknya bisa berupa uang fisik, saldo rekening bank, atau cek yang sudah diterima namun belum dicairkan. Kas tergolong sangat likuid dan dapat langsung digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan.

Tanpa kas yang cukup, operasional bisa terganggu. Mulai dari keterlambatan membayar gaji hingga kendala dalam memenuhi kewajiban kepada vendor. Oleh karena itu, manajemen kas sangat penting demi kelancaran aktivitas bisnis sehari-hari.

Apa Itu Setara Kas?

Nah, sementara setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid dan mudah dikonversi menjadi kas, biasanya dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari tiga bulan. Contohnya seperti:

  • Deposito berjangka pendek
  • Surat utang jangka pendek
  • Reksa dana pasar uang

Meski tidak secepat kas, setara kas tetap dianggap sangat likuid. Aset ini umumnya digunakan sebagai cadangan darurat atau untuk mengoptimalkan dana yang belum digunakan.

Perbedaan Kas dan Setara Kas

Meskipun sama-sama muncul di bagian aset lancar dan sering disebut bersamaan, kas dan setara kas sebenarnya punya karakteristik yang berbeda. Supaya makin jelas, yuk simak perbedaan kas dan setara kas berikut ini!

1. Tingkat Risiko dan Likuiditas

Kas hampir tidak memiliki risiko karena bisa langsung digunakan kapan saja. Di sisi lain, setara kas punya risiko yang sangat rendah, tapi tetap ada kemungkinan nilai berubah sedikit karena fluktuasi pasar.

Terkait likuiditas, kas tentu paling tinggi karena langsung bisa digunakan. Setara kas juga tergolong likuid, tapi biasanya pelru sedikit waktu untuk dicairkan.

2. Contoh Kas dan Setara Kas

Kas mencakup uang tunai di tangan, saldo di rekening bank, dan cek yang sudah diterima. Sedangkan setara kas biasanya berupa investasi jangka pendek yang bisa cepat dicairkan, seperti deposito berjangka kurang dari tiga bulan, surat utang jangka pendek, atau reksa dana pasar uang.

Dengan memisahkan keduanya secara jelas, laporan keuangan jadi lebih transparan dan akurat. Auditor pun lebih mudah memverifikasi dan memastikan keabsahan aset lancar perusahaan.

3. Pengaruh pada Laporan Keuangan

Meskipun sama-sama muncul di neraca sebagai aset lancar, kas dan setara kas tetap harus dicatat secara terpisah sesuai standar akuntansi. Tujuannya? Supaya transparansi dan keakuratan laporan tetap terjaga.
Jika sampai salah pencatatan, bukan hanya repot saat audit, tetapi juga bisa memengaruhi penilaian investor atau kreditur terhadap kondisi keuangan perusahaan. Jadi, penting untuk teliti sejak awal.

Baca juga: Bagaimana Manajemen Keuangan Bisnis di Era Digital yang Efektif?

Mengapa Pemisahan Kas dan Setara Kas Itu Penting?

Banyak perusahaan masih mencampur pencatatan dua aset ini. Padahal, pemisahan antara kas dan setara kas sangat penting. Mengapa? Ini dia alasannya!

1. Sesuai Standar Akuntansi

Standar akuntansi mewajibkan perusahaan memisahkan pencatatan kas dan setara kas. Ini penting agar laporan keuangan lebih mudah dipahami oleh auditor, manajemen, dan pemangku kepentingan lainnya. Jika pencatatan tidak sesuai standar, risiko audit dan koreksi data akan meningkat. Hal ini bisa mempengaruhi kredibilitas dan kepercayaan investor.

2. Pengelolaan Dana Lebih Optimal

Dengan data kas dan setara kas yang terpisah, pengelolaan dana bisa dilakukan lebih efisien. Perusahaan tahu berapa yang bisa langsung digunakan dan berapa yang siap dicairkan saat dibutuhkan. Pengelolaan ini membantu menghindari kekurangan kas dan sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan dari investasi jangka pendek.

Nah, sekarang Anda sudah tahu bukan jika kas dan setara kas itu bukanlah hal yang bisa disamakan begitu saja? Meski sama-sama ada di bagian aset lancar dan sering dibahas barengan, keduanya punya fungsi, karakteristik, dan perlakuan yang berbeda dalam laporan keuangan.

Memisahkan pencatatannya bukan hanya soal patuh pada standar akuntansi, tapi juga penting untuk menjaga keakuratan data dan membantu perusahaan mengelola keuangan dengan lebih bijak. Mulai dari operasional harian sampai keputusan investasi, semuanya bisa terdampak jika kas dan setara kas tidak dicatat dengan benar.

Jadi, intinya, pahami perbedaan kas dan setara kas serta pisahkan sejak awal agar laporan keuangan bisnis Anda tetap rapi, transparan, dan siap menghadapi audit kapan saja!

Scroll to Top
Open chat
1
Welcome to JT Consulting, consult with our friendly team today for your designated business solutions.