Apakah Anda pernah mendengar account receivable dan account payable? Dalam dunia bisnis, kedua istilah ini memainkan peran yang penting dan menjadi bagian tak terpisahkan dari siklus keuangan perusahaan.
Memahami kedua aspek ini dengan baik dapat membantu Anda meningkatkan likuiditas, menghindari masalah finansial, dan menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan dan pemasok.
Nah, untuk itu kali ini kami akan membantu Anda mempelajari konsep ini dengan lebih mendalam. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman Anda dan harapannya akan membawa dampak positif bagi perusahaan Anda!
Pengertian Account Receivable
Secara sederhana, account receivable adalah piutang usaha. Maksudnya adalah, akun ini mewakili jumlah piutang atau uang yang belum dibayarkan oleh pihak ketiga kepada perusahaan. Gambaran mudahnya, pada konsep ini perusahaan berperan sebagai kreditur atau pihak yang memberikan utang.
Pencatatan akun piutang ditulis di bawah aset lancar pada laporan neraca perusahaan. Jumlah uang yang tercatat di dalamnya merupakan estimasi jumlah uang yang didapat dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
Baca juga: Pengertian Tax Shifting, Ciri-ciri dan Jenisnya
Account receivable sendiri bisa muncul dari penjualan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan secara kredit. Umumnya, kredit ini dilakukan dengan sistem pembayaran DP atau uang muka di awal kesepakatan.
Ada hal unik dari sistem ini, yaitu invoice penagihan akan dikirim bukan saat pesanan masuk, tetapi ketika perusahaan sudah mengirimkan invoice penagihan. Lebih lanjutnya, sebuah transaksi bisa dikatakan account receivable jika:
- Ada umur jatuh tempo: Bisa harian atau bulanan.
- Ditetapkan tanggal jatuh tempo: Menunjukkan kapan peminjam melakukan pembayaran. Jika pihak tertagih lalai membayar, akan diberikan sanksi atau denda.
- Memiliki nilai jatuh tempo: terdiri dari atas nilai transaksi dan nilai bunga.
Pengertian Account Payable
Bisa dibilang account payable merupakan kebalikan dari account receivable. Bagi yang belum tahu, istilah tersebut digunakan untuk menyebutkan utang dagang. Masa berlakunya tergantung tenggang waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Ada beberapa alasan mengapa account payable dapat terjadi, yaitu karena perusahaan membeli sesuatu secara kredit atau pembelian dengan DP (Down Payment).
Account payable sering kali muncul pada perusahaan yang bergerak dalam bidang industri perdagangan atas pembelian barang jadi dan industri pabrik atas pembelian bahan baku. Pada jenis perusahaan-perusahaan tersebut, sistem ini dinilai cukup menguntungkan.
Sebab menjadi pembahasan penting, mengetahui secara teliti account receivable dan account payable perlu kamu lakukan jika ingin mendirikan sebuah usaha. Cari sumber-sumber terpercaya, salah satunya dengan konsultasi ke JT Consulting.